Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
by Fauzi Arasj
IMD
adalah saat saat awal atau permulaan bagi bayi menyusu pada ibu secara dini. Berbagai penelitian yang dilaksanakan didalam
maupun luar negeri menunjukkan bahwa pelaksanaan IMD ternyata tidak hanya menyukseskan
pemberian ASI eksklusif tetapi juga menyelamatkan nyawa bayi baru lahir berusia
di bawah 28 hari. Menarik disimak hasil penelitian tersebut dimana jika bayi
diberi kesempatan menyusu yang didahului dengan melakukan kontak kulit antara
ibu dan bayinya, setidaknya dalam 1—2 jam pertama, maka 22% nyawa bayi berusia
di bawah 28 hari dapat diselamatkan. IMD sendiri saat ini merupakan program yang
sedang gencar gencarnya dianjurkan oleh pemerintah. Dalam program IMD ini,
bukan ibu yang aktif menyusui anaknya namun bayilah yang secara aktif mencari
puing susu ibunya. Oleh karena itu setelah bayi lahir, langsung diletakkan
didada ibunya dan mebiarkan bayi merayap untuk menemukan putting susu ibunya
untuk menyusu. IMD harus dilakukan saat lahir tanpa boleh ditunda dengan
kegiatan menimbang atau mengukur bayi, bayi juga tidak boleh dibersihkan,
kecuali tangannya, proses ini berlangsung dengan cara skin to skin antara ibu
dan bayi dan berdasarkan bau yang
dicium dari tangannya, ini membantu bayi menemukan puting susu ibu. Dia akan
merangkak naik dengan menekankan kakinya pada perut ibu. Bayi akan menjilati
kulit ibunya yang mengandung bakteri baik sehingga kekebalan tubuh bayi dapat
bertambah. Ingat, dalam IMD, tidak boleh memberikan bantuan apapun pada bayi
tapi biarkan bayi menyusu sendiri. Biasanya, bayi dapat menemukan puting susu
ibu dalam jangka waktu 1 jam pertama Program ini mempunyai manfaat yang besar untuk
bayi maupun sang ibu yang baru melahirkan. Tetapi, karena belum
tersosialisasikannya program IMD ini menyebabkan kurangnya pengetahuan dari
orang tua, pihak medis maupun keengganan untuk melakukannya membuat Inisiasi
Menyusu Dini masih jarang dipraktekkan.
Mengapa dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)?
Selama
ini yang kurang disadari oleh kebanyakan orang adalah perilaku menakjubkan
antara bayi dan ibunya di saat saat pertama setelah bayi dilahirkan. Ternyata
ibu dan bayi sudah dapat berinteraksi bila kontak kulit antara ibu dan bayi
dilakukan sesegera mungkin. Bayi dengan sendirinya akan merangkak ke arah payudara
ibu dan akan menyusu sendiri bila sudah siap untuk menyusu (the breast crawl).
Ketakutan bayi akan kedinginan tidak dapat dijadikan alasan, karena ternyata
kulit ibu yang sedang melahirkan memiliki kemampuan untuk saling menyesuaikan
dengan suhu yang dibutuhkan bayinya (thermal
synchrony).
Kontak
kulit ibu dan bayi segera setelah lahir penting bagi kehidupan bayi selanjutnya
karena ibu dan bayi akan merasa lebih tenang, ikatan kasih sayang antara ibu
dan bayi terjalin lebih dini dan akan menjadi lebih erat di kemudian hari. Perasaan
tenang, bahagia, merasa dibutuhkan oleh bayinya akan memicu pengeluaran hormon
oksitosin ibu yang berfungsi merangsang pengeluaran ASI dari payudara. Bagi
bayi Kontak
kulit akan membuat sistem pernapasan dan aliran darah bayi stabil, dan bayi jarang
menangis kontak kulit ini akan membuat
sistem pernapasan dan aliran darah akan menjadi stabil, bayi jarang menangis
sehingga mengurangi pemakaian energi. Hormon oksitosin juga terpicu dengan
gerakan hentakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhan tangan bayi di puting dan
payudara ibu, dan juga jilatan serta hisapan bayi pada payudara ibu.
Pada
saat merangkak mencari payudara ibu, bayi akan menjilat-jilat kulit ibu.
Aktivitas tersebut memungkinkan bayi menelan bakteri ‘baik’ dari kulit ibu yang
akan berkembang biak membentuk koloni di kulit dan usus bayi dan menyaingi bakteri
‘jahat’ dari lingkungannya. Dengan
demikian bayi sejak dini sudah mempunyai pertahanan pada kulit dan ususnya. Banyak orang tua yang merasa kasihan dan
tidak percaya seorang bayi dapat mencari sendiri susu ibunya. Ataupun rasa malu untuk
meminta dokter yang membantu persalinan untuk melakukannya.
Berikut informasi
tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) yang dapat mendorong Anda untuk melakukan
IMD sesaat setelah bayi Anda dilahirkan:
1.
Percayalah bahwa bayi
dapat melakukan ini sendiri. Sebenarnya, ada kodrat alami seorang bayi untuk
menyusu dari ibu bahkan saat dia baru lahir. Jadi tidak perlu terlalu mengkuatirkan
bayi tersebut.
2.
Ini
merupakan tahap awal yang sangat baik bila ingin memberikan ASI eksklusif pada
6 bulan pertama. Bayi akan menyukai ASI dan ibu tidak akan kekurangan untuk
memberikannya. IMD juga mengurangi rasa nyeri saat harus menyusui.
3.
Jangan
kuatir bayi akan kedinginan karena tanpa pakaian apapun harus dibiarkan selama
kurang lebih 1 jam untuk mencari puting susu ibu. Karena kulit ibu dapat
menghangatkan bayi secara sempurna. Bila bayi merasa kedinginan, suhu tubuh ibu
akan meningkat 2 derajat Celcius, sedangkan bila bayi kepanasan, kulit ibu akan
menyesuaikan dengan menurunkan suhu sebanyak 1 derajat Celcius.
4.
Inisiasi
Menyusu Dini (IMD) dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi sehingga mengurangi
tingkat kematian bayi yang baru lahir.
5.
Gerakan
bayi yang merangkak mencari puting susu dapat menekan rahim dan mengelurkan
hormon yang membantu menghentikan pendarahan ibu.
6.
Bila
bayi dalam melakukan IMD menangis, jangan cepat menyerah untuk memberikan ASI.
Bayi menangis belum tentu karena merasa lapar. Biarkan bayi menemukan susu
sendiri.
7.
Bila
persalinan harus melalui proses Cesar, dapat tetap melakukan Inisiasi Menyusu
Dini (IMD) walaupun kemungkinan berhasilnya sekitar 50% daripada persalinan
normal.
8.
IMD
membantu meningkatkan ikatan batin antara ibu dan anak.
Lima tahapan perilaku (pre-feeding behaviour) sebelum bayi
berhasil menyusu
Bayi
baru lahir yang mendapat kontak kulit ke kulit segera setelah lahir, akan
melalui lima tahapan perilaku sebelum ia berhasil menyusu.
1. Dalam 30—45 menit pertama:
Bayi akan diam dalam keadaan siaga. Sesekali matanya
membuka lebar dan melihat ke ibunya. Masa ini merupakan penyesuaian peralihan
dari keadaan dalam kandungan ke luar kandungan dan merupakan dasar pertumbuhan
rasa aman bayi terhadap lingkungannya. Hal ini juga akan meningkatkan rasa
percaya diri ibu akan kemampuannya menyusui dan mendidik anaknya. Demikian pula
halnya dengan ayah, dengan melihat bayi dan istrinya dalam suasana menyenangkan
ini, akan tertanam rasa percaya diri ayah untuk ikut membantu keberhasilan ibu menyusui
dan mendidik anaknya.
2.
Antara
45—60 menit pertama:
Bayi akan menggerakkan mulutnya
seperti mau minum, mencium, kadang mengeluarkan suara, dan menjilat tangannya.
Bayi akan mencium dan merasakan cairan ketuban yang ada di tangannya. Bau ini
sama dengan bau cairan yang dikeluarkan payudara ibu dan bau serta rasa ini
yang akan membimbing bayi untuk menemukan payudara dan puting susu ibu. Itulah sebabnya
tidak dianjurkan mengeringkan ke-2 tangan bayi pada saat bayi baru lahir.
3.
Mengeluarkan
liur:
Saat bayi siap dan menyadari adanya
makanan di sekitarnya, bayi mulai mengeluarkan liur.
4.
Bayi mulai
bergerak ke arah payudara :
Areola payudara akan menjadi
sasarannya dengan kaki bergerak menekan perut ibu. Bayi akan menjilat kulit
ibu, menghentakkan kepala ke dada ibu, menoleh ke kanan dan kiri, serta menyentuh
dan meremas daerah putting susu dan sekitarnya dengan tangannya.
5.
Menyusu:
Akhirnya bayi menemukan, menjilat, mengulum puting,
membuka mulut lebar-lebar, dan melekat dengan baik serta mulai menyusu
TIPS
1.
Sebelum atau selama hamil, sebaiknya
sudah mulai mencari dan membaca buku atau karangan tentang ASI eksklusif dan
tata laksana menyusui yang benar.
2.
Apabila ingin memberikan
ASI eksklusif, ibu hamil sebaiknya sudah mengikuti 2x pertemuan, bersama suami
atau keluarga, dengan tenaga kesehatan untuk membahas keuntungan ASI dan
menyusui, tatalaksana menyusui yang benar, IMD termasuk bila melahirkan dengan tindakan
seperti bedah kaisar atau dengan vakum ekstraksi.
3. Keberhasilan IMD maupun pemberian ASI eksklusif bukan hanya tergantung
dari motivasi serta usaha dari ibu menyusui saja, tetapi rumah sakit atau rumah
bersalin, tenaga kesehatan, termasuk keluarga terdekat seperti suami, ibu serta
mertua turut memegang peranan penting.
Bacaan: