Total Tayangan Halaman

Senin, 04 Juli 2011

Suntikan Vitamin C, perlu kah..???

Akhir akhir ini ada fenomena yang muncul, suntikan vitamin C intravena untuk tujun kecantikan kulit, terutama pada wanita di ibukota namun sudha merambah ke berbagai kota lainnya di Indonesia. Yang diketahui luas, vitamin C diberikan dalam bentuk oral. Padahal, vitamin tersebut--bisa juga diberikan melalui suntikan. Khusus untuk vitamin C, sifat antioksidan-nyalah yang membuat orang begitu tertarik untuk melakukan suntikan vitamin C ini. Suntik vitamin C ini diyakini oleh banyak orang terutama kaum wanita karena memiliki banyak manfaat sebagaimana manfaat vitamin C yang diketahui luas, lewat suntikan, selain dapat meningkatkan daya tahan tubuh, juga memiliki efek antioksidan yang berguna menghambat proses penuaan kulit alias membuat orang awet muda. Suntik vitamin C,  dapat membuat kulit cantik dan awet muda. Ini berkaitan dengan salah satu cara kerja vitamin ini, yakni menghambat kerja enzim tirosinase yang berperan dalam pembentukan pigmen, sehingga kulit terlihat cerah dan bersih. Jika kulit terpapar sinar matahari, maka enzim ini akan terangsang untuk membentuk pigmen. Suntik vitamin C, bisa dibilang aman dilakukan oleh siapapun asal sesuai kebutuhan. Biasanya dokter akan memberi suntikan vitamin C kepada pasien berdasarkan indikasi, seperti apakah dia baru pulih dari sakit, punya masalah kulit seperti eksim, atau berjerawat. Jadi, orang yang ingin suntik vitamin itu harus konsultasi dengan dokter, tidak sembarang minta disuntik agar kelihatan cantik dan awet muda. Seorang yang telah memiliki kulit yang sehat, meski warnanya tidak putih, tak perlu suntikan vitamin C. Terlebih jika tidak punya masalah dengan kesehatan, pola makan dan gaya hidupnya juga baik. Namun, jika ingin disuntik vitamin C pun sebenarnya tak memiliki dampak negatif. Untuk melakukan suntik vitamin C pun tak ada syarat-syarat khusus. Siapapun bisa kalau memang diperlukan  dengan dosis 1 gr - 2 gr berdasarkan kondisi tubuh pasien. Suntik vitamin C memiliki efek lebih cepat untuk bermacam kondisi pada pasien karena langsung pada darah. Seperti eksim, jerawat, flek-flek hitam, kulit keriput, baru sembuh dari penyakit, orang yang aktivitasnya tinggi, gaya hidup buruk, luka hingga bagi yang ingin kulitnya cerah dan bersih. Karena vitamin masuk ke pembuluh darah, langsung terdistribusi ke organ tubuh sehingga proses regenerasi sel-sel baru lebih cepat.
Berapa kali suntikan vitamin C ini boleh dilakukan...? suntik vitamin C biasanya diberikan satu kali dalam seminggu selama sebulan, namun dapat dilakukan sebulan sekali atau sesekali saja jika memang diperlukan. Namun bila kondisi tubuh dan kulit sehat-sehat saja tak perlu suntikan vitamin C. Vitamin ini sangat berperan dalam pembentukan jaringan penyambung, jaringan tulang, dan tulang gigi. Vitamin C juga berperan dalam membantu tubuh dalam penyerapan zat besi. Vitamin ini tersimpan dalam kelenjar adrenal, kelenjar lendir, ginjal, hati, indung telur, mata, dan organ yang lain. Vitamin ini akan keluar saat kita berolah raga berat dan pada saat tekanan yang sangat tinggi. Oleh karena itu, jika seseorang mengalami defisiensi (kekurangan) vitamin C, maka tubuh akan mengalami berbagai gangguan,  seperti sariawan, pembengkakan gusi, pengendoran pada gigi, pendarahan pada kulit dan selaput lendir, dan kulit menjadi tidak sensitif.  Defisiensi vitamin juga akan mengakibatkan anemia pada bayi dan pada saat kehamilan. Tubuh memerlukan vitamin C dalam jumlah yang relatif banyak. 
Dari beberapa literatur ditemukan bahwa ada 6 hal yang harus diperhatikan ketika berniat melakukan suntikan vitamin C, yaitu:
1. Suntik vitamin C memberikan kadar cukup tinggi di dalam darah, tetapi jumlah tersebut akan diserap ke berbagai organ dan hanya sebagian saja yang sampai ke kulit, sehingga efektivitasnya pun dapat bervariasi pada setiap orang.
2. Untuk mendapatkan hasil maksimal pada kulit, tindakan suntik vitamin C seringkali digunakan sebagai terapi tambahan dari perawatan kulit lainnya. Sedangkan untuk perawatan dan peremajaan kulit agar tetap kenyal dan mulus, sampai saat ini yang mampu memberikan hasil maksimal adalah terapi topikal (terapi dari luar seperti halnya pemberian krim kulit pagi dan malam).
3. Pemenuhan kebutuhan akan vitamin C bisa dilakukan dengan mengonsumsi langsung buah-buahan, suntikan, dan suplemen. Ketiganya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Melalui suntik vitamin C tubuh dapat memperoleh dosis tinggi langsung ke dalam darah. Hanya saja, tidak seluruh vitamin C dosis tinggi itu akan terserap oleh tubuh. Sisanya akan tetap terbuang melalui urine. Sebaliknya, meski dosisnya tidak tinggi, dengan mengonsumsi makanan atau buah-buahan yang kaya vitamin C, tubuh mendapatkan vitamin dan nutrisi lainnya (seperti vitamin E dan A) yang dapat memperkuat kerja vitamin C. Suplementasi vitamin C memang sebaiknya diberikan secara kombinasi dengan vitamin dan nutrisi lainnya.
4. Sebelum dilakukan suntik vitamin C, sebaiknya pastikan bahwa fungsi ginjal dan hati pasien normal, serta tidak ada riwayat alergi terhadap vitamin tersebut. Fungsi ginjal dan hati sangat berpengaruh pada penyerapan vitamin C.
5. Suntik vitamin C dengan dosis 2-5 gr lewat intravena (pembuluh darah), dapat dilakukan seminggu sekali atau dengan jarak interval lebih lama (bergantung pada penilaian dokter). Tak ada patokan khusus, apakah perlu dilakukan secara paket atau tidak, melainkan akan dilihat kebutuhan dan indikasinya.
Hasil penyuntikan vitamin C akan bervariasi pada setiap individu. Terapi sebaiknya dihentikan bila muncul efek samping atau bila hasilnya tidak cukup signifikan. Efektivitas terapi dapat dilihat dari kulit yang lebih kencang, kenyal, dan cerah setelah mendapatkan terapi ini dalam waktu tertentu.
6. Vitamin C cukup aman digunakan oleh sebagian besar orang. Kalaupun ada, keluhan yang biasanya muncul adalah diare dan kembung. Kekhawatiran bahwa pemberian vitamin C dosis tinggi dapat menimbulkan batu ginjal pun tidak relevan karena banyak laporan ilmiah membantahnya. Terapi dengan vitamin C tidak menyebabkan pembentukan batu ginjal. Bahkan pemberian sampai 10 gr per hari tidak menunjukkan tanda-tanda pembentukan batu ginjal.
Meski begitu, setelah disuntik vitamin C dosis tinggi, seseorang dianjurkan untuk banyak minum. Perlu diketahui, keberadaan vitamin C dosis tinggi dalam tubuh dapat mengganggu penyerapan zat nutrisi lainnya, seperti selenium (salah satu unsur mineral yang penting untuk tubuh), dan copper (enzim penting untuk penyerapan zat besi), sehingga tubuh pun perlu mendapatkan tambahan suplemen zat-zat nutrisi tersebut untuk mengatasinya. Ternyata tidak  sulit untuk memiliki kulit yang sehat, mulus sekaligus cantik berseri. Lakukan langkah berikut ini, niscaya orang akan memuji kehalusan kulit antara lain:
  1.       makan makanan yang mengandung gizi seimbang. Jadi, bukan sekadar mengenyangkan perut dengan makanan seperti bakso, tanpa konsumsi sayur dan buah yang sangat baik untuk menjaga keelastisan dan kesehatan kulit.
  2.       Perbanyak minum air putih, dua liter dalam sehari.
  3.       Olah raga secara teratur. Sebaiknya tiga kali seminggu. Tak perlu berat, cukup dengan berjalan kaki, naik tangga ataupun senam sambil nonton teve.
  4.       Cukup istirahat. Jangan memaksakan diri jika sudah lelah beraktivitas, apalagi begadang yang tak perlu. Ingat, tubuh pun butuh istirahat..
  5.       Atasi stres dengan baik, kepala dingin dan lebih dekat dengan sang Pencipta. Jangan menghindar dari masalah karena malah bisa menambah stres, lebih baik cari solusi yang tepat.
  6.       Lakukan perawatan kulit sesuai jenis kulit . Jadi, sebaiknya kenali jenis kulit baru melakukan perawatan.
  7.       Bila perlu, konsumsi vitamin atau suplemen.