Total Tayangan Halaman

Jumat, 20 Mei 2011

Skripsi/thesis/disertasi. Benang merah promotor/pembimbing dan mahasiswa


by
Fauzi Arasj

Pekerjaan meneliti bagi sebagian orang yang tidak mempunyai sense dibidang ini akan menganggap pekerjaan ini sebagai suatu pekerjaan orang gila. Beberapa waktu yang lalu seorang dosen senior pernah mengatakan, jika ingin tahu bentuk orang gila, maka lihatlah para peneliti, kenapa bisa demikian.???. masalahnya, orang lain sudah enak enak tidur, peneliti masih asik utak atik data di komputer.
Sebetulnya melaksanakan penelitian itu merupakan sebuah pekerjaan yang menyenangkan, amat menyenangkan malah, kalau dalam mengerjakannya dilakukan dengan sepenuh hati, yang penting diingat, seorang peneliti harus tahu teori secara matang, minimal jalan yang akan ditempuh, dan untuk pekerjaan selanjutnya dapat dilakukan secara kolaborasi dengan orang lain. Akan tetapi, tidak tertutup kemungkinan, malah akan lebih baik lagi, jika seorang peneliti mempunyai kemampuan yang komprehensif sejak di hulu sampai ke hilir, sehingga ruh atau jiwa dari pelaksanaan penelitian itu dapat melekat secara menyeluruh pada diri peneliti, semua lubang lubang permasalahan selama progress berlangsung akan dapat segera diketahui oleh peneliti untuk dicarikan jalan keluarnya.
Pengalaman menunjukkan hampir semua mahasiswa, sejak masih di D3 sampai ke S3,  yang belum pernah melakukan penelitian atau yang sudah pakar melaksanakan penelitian, ternyata sebagai manusia dia  selalu dihantui oleh situasi, ketika diharuskan membuat penelitian sebagai ujung akhir sebuah pelaksanaan pendidikan.   Sebetulnya hal tersebut tidak perlu terjadi, hadapi saja semuanya dengan hati terbuka, akui saja sampai dimana batas kemampuan yang dimilik, dan untuk selanjutnya bisa dimintakan bantuan kepada orang yang lebih ahli. Sebetulnya, disinilah letak tugas dan fungsi dari pembimbing (promotor dan co-promotor) untuk membantu peneliti (mahasiswa) keluar dari permasalahan penelitian yang akan (sedang) dihadapiya, namun kebanyakan peneliti (mahasiswa) mempunyai beban psikologis yang tinggi ketika akan berhadapan dengan pembimbing (promotor dan co promotor), tidak terkecuali mahasiswa tingkat lanjut (s-3), karena selama ini selalu berpandangan bahwa pembimbing terlalu tinggi jaraknya dengan peneliti, atau sebaliknya panaliti yang mahasiswa menganggap sudah mejadi peneliti utama di kantornya dan banyak lebih tahunya, sehingga (kadang-kadang) menganggap promotor atau co promotor tidak tahu atau tidak bisa dan berkesan nggurui, kedua hal ini akan menimbulkan GAP psikologis antara peneliti (mahasiawa) dengan  pembimbing atau promotor dan co nya. Oleh karena itu ada suatu kewajiban pula hendaknya bagi pembimbing (promotor dan co) untuk menurunkan derajat ketakutan mahasiswa ketika akan mereka minta dibimbing juga peneliria (mahasiswa) yang sudah berpengalaman dalam penelitian tidak ngeboss di ruang kuliah, kewajibannya untuk melepas baju peneliti senior atau utamanya ketika berada di ruang kelas atau dalam lingkup ke-mahasiswa-an nya, sehungga GAP bisa dilebur dn proses pembimbingan menjadi kondusive.
Kalau lah dicermati secara mendalam, maka pada dasarnya yang paling penting diantara proses pelaksanaan penelitian itu adalah dimilikinya sebuah IDE oleh peneliti (mahasiswa). Seorang mahasiswa, sebaiknya harusnya telah mempunyai IDE ketika akan berhadapan dengan pembimbingnya, jangan sekali sekali menghadap pembimbing tanpa ada aide, karena akan menurunkan kredibilitas mahasiswa dimata pembimbing, mempertunjukkan ketidak siapan mahasiswa dimata pembimbing. Oleh karena itu, mahasiswa harus mempunyai IDE dengan latar belakang kepustakaan yang kuat tentang ide tersebut, sehingga ketika terjadi diskusi dengan pembimbing, sudah  mempunyai benang merah akan arah penelitian yang dimaui oleh mahasiswa, dan kewajiban pembimbinglah untuk meluruskan ide tersebut sehingga terujud menjadi sebuah usulan pelaksanaan penelitian (proposal).  Perlu diingat oleh pembimbing bahwa tidak semua mahasiswa mempunyai kapasitas yang sama, oleh karena itu pembimbing harus mendasari pembimbingan dari mengetahui kapasitas mahasiswa, jangan dibalik, mahasiswa yang harus mengikuti kapasitas pembimbing dengan alasan kredibilitas pembimbing  akan turun jika kedalaman penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa yang dibimbingnya terlalu dangkal. Namun harus diperhatikan batas kemampuan mahasiswa yang dibimbingnya, jangan dipaksakan sehingga keinginan mahasiswa untuk melaksanakan penelitian jadi mati, namun harus diurai perlahan lahan sehingga pemikiran mahasiswa yang buntu tidak jadi tambah buntu. Penulis selalu mengibaratkan mahasiswa/peneliti pemula sebagai sebuah pohon, misalnya kacang yang baru tumbuh, baru punya daun dua-tiga lembar dan sedang bergairah memamerkan daunnya yang tiga lembar itu, namun daun daun dipatahkan dengan kejamnya oleh pembimbing sebelum dapat berkembang untuk mempunyai daun ke empat, karena keinginan mahasiswa tidak sesuai atau searah dengan kemauan pembimbing, lantas, kapan kah kacang itu akan tumbuh dengan suburnya, kalau setiap daunnya tumbuh sudah dipatahkan..?, bukan tidak mungkin proses pembimbingan berubah menjadi neraka bagi mahasiswa dan pada akhirnya mahasiswa  tidak dapat menyelesaikan pendidikannya. Sebaliknya, bagaimana dengan mahasiswa senior, yang sedang menyelesaikan pendidikan di jajaran S-2 dan atau S-3, hal ini akan lebih mudah lagi sebetulnya, karena mahasiswa tersebut sudah punya modal dasar yang kuat untuk melaksanakan sebuah penelitian, dan hanya butuh pencerahan dan pembetulan atau pelurusan atas ide yang sudah ada untuk diujudkan menjadi sebuah usulan penelitian (pra-proposal). Namun tidak sedikit diantara mahasiswa s-2 dan bahkan s-3 yang kecut ketika berhadapan dengan promotor, yang sebetulnya hal ini tidak perlu terjadi, karena ide yang dimiliki oleh mahasiswa s-2 atau s-3 sudah matang, (mungkin) seharusnya tugas promotor dan ko promotor (pembimbing)  hanya membunyikan gong persetujuannya saja. Pengalaman penulis ternyata demikian, antara penulis dan promotor sering terjadi debat yang sengit namun sopan dan kondisive,  tidak salah kalau punya waktu, seluruh pembimbing atau promotor/co kumpul bareng, membahas topik yang dihadapi mahasiswa, sehingga dapat dicari solusi atas permasalahan yang dihadapi mahasiswa, penulis mengalami hal itu, dan kebuntuan kebuntuan yang ditemukan karena bimbingan dapat cair saat itu.  Pengalaman yang penulis alami adalah promotor dan co hanya meluruskan ide yang telah diuraikan penulis dan memberikan saran saran atas kekurangan yang terjadi untuk menyelesaikan penelitian.
  Kebanyakan promotor/pembimbing untuk pertama kalinya mengarahkan mahasiswa untuk menuliskan idenya dalam bentuk tulisan, biasanya di BAB 1 pendahuluan yang memuat ide ide gila mahasiswa untuk melaksanakan penelitian  yang harus diluruskan oleh promotor/pembimbing dan tidak jarang juga promotor/pembimbing tinggal mengiakan ide yang sudah dibuat oleh penulis karena sudah se-ide dengan pemikiran promotor.
Namun, disatu sisi juga tidak jarang terjadi dimana hubungan antara mahasiswa dan promotor menjadi tegang karena mempertahankan keinginannya (ego) masing-masing tanpa ada titik temu diantara keduanya, apalagi pembimbing itu lebih dari 1 orang, dan akan makin rumitlah masalah yang dihadapi mahasiswa jika diantara mahasiswa dan (ketiga) promotor/pembimbing tidak menemukan kata sepakat, yang ujung ujungnya akan dapat mematikan ide dan kreativitas mahasiswa untuk menulis dan menyelesaikan penulisannya. Pada dasarnya, membuat sebuah penelitian yang benar tidak lah sukar, kalau mahasiswa satu ide dengan promotor/pembimbing, malah akan menjadi suatu pekerjaan yang menyenangkan kedua belah pihak karena didalamnya ada win win solution diantara kedua pihak, semoga.

Diet Bagi orang gendut…(Cont)

by Fauzi 'Arasj

Didalam sebuah makalah yang berjudul Obesitas, yang dapat diakses di Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Obesitas) adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas. Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami obesitas.
Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:
  • Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%
  • Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%
  • Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk).
Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada lokasi penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita cenderung berbeda. Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah pir. Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti buah apel. Tetapi hal tersebut bukan merupakan sesuatu yang mutlak, kadang pada beberapa pria tampak seperti buah pir dan beberapa wanita tampak seperti buah apel, terutama setelah masa menopause. Seseorang yang lemaknya banyak tertimbun di perut mungkin akan lebih mudah mengalami berbagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan obesitas. Mereka memiliki risiko yang lebih tinggi. Gambaran buah pir lebih baik dibandingkan dengan gambaran buah apel.
Untuk membedakan kedua gambaran tersebut, telah ditemukan suatu cara untuk menentukan apakah seseorang berbentuk seperti buah apel atau seperti buah pir, yaitu dengan menghitung rasio pinggang dengan pinggul. Pinggang diukur pada titik yang tersempit, sedangkan pinggul diukur pada titik yang terlebar; lalu ukuran pinggang dibagi dengan ukuran pinggul. Seorang wanita dengan ukuran pinggang 87,5 cm dan ukuran pinggul 115 cm, memiliki rasio pinggang-pinggul sebesar 0,76. Wanita dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 0,8 atau pria dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 1, dikatakan berbentuk apel.

Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor:
Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.
  • Faktor lingkungan.
Gen merupakan faktor yang penting dalam berbagai kasus obesitas, tetapi lingkungan seseorang juga memegang peranan yang cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.
Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa memengaruhi kebiasaan makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan.

Obesitas bukan hanya tidak enak dipandang mata tetapi merupakan dilema kesehatan yang mengerikan. Obesitas secara langsung berbahaya bagi kesehatan seseorang. Obesitas meningkatkan risiko terjadinya sejumlah penyakit menahun seperti:
Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index, BMI)
·         BMI merupakan suatu pengukuran yang menghubungkan (membandingkan) berat badan dengan tinggi badan. Walaupun dinamakan "indeks", BMI sebenarnya adalah rasio atau nisbah yang dinyatakan sebagai berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter). Seseorang dikatakan mengalami obesitas jika memiliki nilai BMI sebesar 30 atau lebih.
·         Rumus:
·         Satuan Metrik menurut sistem satuan internasional : BMI = kilogram / meter2
·         Rumus : BMI = b / t2
·         dimana b adalah berat badan dalam satuan metrik kilogram dan t adalah tinggi badan dalam meter.
BMI
Klasifikasi
< 18.5
berat badan di bawah normal
18.5–24.9
normal
25.0–29.9
normal tinggi
30.0–34.9
Obesitas tingkat 1
35.0–39.9
Obesitas tingkat 2
≥ 40.0
Obesitas tingkat 3


Diet bagi orang kegendutan (obesitas) dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu diet untuk 1200 Kkal, 1500 Kkal dan 1700 Kkal. (Penuntun Diet, Bagi gizi RSCM, 1989)

Contoh Menu Diet 1200 Kkal

Beras (gram)                70
1 gelas nasi
Kalori                          1200
Daging (gram)           100
2 potong sedang
Protein (gram)                 59
Telur (gram)                50
1 butir
Lemak (gram)                 35
Tempe (gram)           100
4 potong sedang
K Hidrat (gram)            175    
Sayuran (gram)          400
4 gelas
Kalsium (gram)                0,5
Buah (gram)              400
4 potong pepaya sedang
Besi (mgram)                 24,3
Minyak (gram)           10
1 sendok makan
Vit A (SI)                 16234
Gula

Thiamin (mgram)             0,9


Vitamin C (mgram)      260

Contoh Menu Diet 1500 Kkal

Beras (gram)              100
1,5  gelas nasi
Kalori                          1500
Daging (gram)           150
3     potong sedang
Protein (gram)                 71
Telur (gram)                50
1     butir
Lemak (gram)                 48
Tempe (gram)           100
4     potong sedang
K Hidrat (gram)            206    
Sayuran (gram)          400
4     gelas
Kalsium (gram)                0,5
Buah (gram)              400
4     potong pepaya sedang
Besi (mgram)                 26,1
Minyak (gram)           15
1,5  sendok makan
Vit A (SI)                 16339
Gula                            10
1     sendok makan
Thiamin (mgram)             1


Vitamin C (mgram)      260

Contoh Menu Diet 1700 Kkal

Beras (gram)              150
2     gelas nasi
Kalori                          1700
Daging (gram)           150
3     potong sedang
Protein (gram)                 75
Telur (gram)                50
1     butir
Lemak (gram)                 48
Tempe (gram)           100
4     potong sedang
K Hidrat (gram)            250   
Sayuran (gram)         400
4     gelas
Kalsium (gram)                0,6
Buah (gram)              400
4     potong pepaya sedang
Besi (mgram)                 26,7
Minyak (gram)           15
1,5  sendok makan
Vit A (SI)                 16339
Gula                            10
1,5  sendok makan
Thiamin (mgram)            1,1


Vitamin C (mgram)      260

Catatan:

Bahan makanan yang digunakan diatas, dapat diganti ganti dengan bentuk bahan makanan lain yang mempunyai karakteristik yang sama, yang biasanya dikenal dengan bahan penukar.


Padang.medio mei 2011

Diet bagi orang gendut.

by Fauzi 'Arasj
Dari sebuah Blog (http://ninamanias.wordpress.com/2007/02/15/diet-yang-baik-bagi-penderita-obesitas-d/) terbaca dengan mudah bagaimana cara menurunkan berat badan bagi orang yang kegemukan. Mungkin ada baiknya disimak terlebih dahulu apa yang telah ditulis didalam blog tersebut, antara lain sebagai berikut:
Pernahkah Anda merasa telah berjuang keras melakukan diet tapi berat badan tak kunjung turun? Anda tak sendiri karena banyak orang lain juga mengalami hal yang sama. Hal ini disebabkan karena adanya kesalahan yang seringkali tanpa disadari dalam menjalankan diet. Akibatnya, berat badan justru berada dalam posisi stagnan dan tak jarang akan lebih mudah untuk mengalami kenaikan berat badan. Berikut adalah kesalahan dalam diet yang sering dilakukan :
1.      Mengurangi jumlah makan, bukan porsi makan
Hal ini seringkali dilakukan oleh para pelaku diet, dengan melewati salah satu jam makan seperti sarapan atau makan malam. Padahal sarapan penting sebagai energi utama untuk melakukan aktivitas sepanjang hari dan menghindari konsumsi gula atau lemak berlebihan di saat lapar. Lagipula, makan secara teratur (3 kali sehari) akan meningkatkan metabolisme tubuh yang membantu mengurangi berat badan karena proses pembakaran lemak dan kalori lebih mudah. Hal ini berbanding terbalik saat tubuh dalam keadaan lapar, di mana metabolisme secara alami akan turun.
2.      Diet yang membatasi untuk mengkonsumsi satu kelompok makanan tertentu
Diet yang menganjurkan untuk tidak makan karbohidrat atau lemak sama sekali, dan hanya mengkonsumsi buah dan sayur saja tidak baik untuk kesehatan, karena kebutuhan tubuh akan vitamin dan mineral tidak akan tercukupi, terutama untuk usia remaja. Tubuh masih membutuhkan asupan kalori dan nutrisi yang seimbang untuk menjaga kesehatan. Pilihkan makanan yang rendah lemak daripada tidak makan lemak sama sekali.
3.      Konsumsi kalori terlalu rendah
Untuk perempuan, tubuh memerlukan sekitar 2000 kalori setiap harinya, sedangkan laki-laki membutuhkan sekitar 2500 kalori. Apabila kalori yang masuk dibatasi hingga sekitar 1000 kalori atau bahkan kurang, justru akan menyebabkan rendahnya metabolisme tubuh dan mengalami anemia.
4.      Tidak olah raga
Padahal olah raga dapa meningkatkan metabolisme tubuh yang membantu proses pembakaran lemak dan kalori, berat badan pun akan lebih cepat turun.
5.      Konsumsi salad
Mengkonsumsi salad memang baik, namun patut diingat bahwa mayonnaise yang menyertai salad juga mengandung lemak yang cukup tinggi.
6.      Tidak minum susu
Mengkonsumsi susu setiap hari tetap dibutuhkan, terutama susu rendah lemak berkalsium tinggi karena dapat menguatkan tulang dan melengkapi nutrisi tubuh.
7.      Berat badan turun drastis
Sebaiknya berat badan yang turun tidak lebih dari 1-2 kg dalam seminggu karena dapat menimbulkan komplikasi kesehatan yang lain, seperti hati dan ginjal, yang dipaksa untuk bekerja lebih keras untuk menggantikan cadangan glukosa dalam darah. Hal ini pun dapat mengganggu kesehatan Anda.
Setelah membaca tulisan diatas, maka seorang yang merasa dirinya KEGEMUKAN alias mempunyai berat badan melebihi batas atas normal nya, sebaiknya melakukan perubahan perilaku makannya, menurunkan keinginan untuk makan yang berlebihan, serta meningkatkan aktifitas fisik yang setara dengan asupan energi dan zat gizi dari makanan yang dikonsumsinya. Penuntun diet yang dikeluarkan oleh Bagian Gizi RSCM yang diterbitkan oleh Gramedia, memberikan gambaran tentang diet untuk kondisi ini adalah dengan mencoba menerapkan Diet Rendah Kalori. 

Tujuan pemberian diet ini pada dasarnya adalah memberikan makanan rendah kalori kepada individu yang mempunyai kelebihan berat badan, hingga mencapai berat badan normal.

Syarat-syaratnya:
  1. Dalam satu hari, asupan makanan nya dikurangi sebanyak 500-1000 Kkal dibawah kebutuhan normal. Hal ini akan menyebabkan penurunan berat badan hingga 0,5- 1 kg setiap minggunya. Pengurangan kalori ini lebih diutamakan dari makanan bersumber karbohidrat dan lemak
  2. Asupan protein harus normal malah kalau bisa sedikit diatas kebutuhan normal, yaitu  1- 1,5 gram/kg berat badan. 
  3.  Cukup mengkonsumsi mineral dan vitamin
  4.  Makanan yang dimakan sebaiknya banyak serat, dengan maksud untuk membuat volume makanan yang dikonsumsi menjadi besar sehingga memberi rasa kenyang yang lebih lama.
Macam diet yang diberikan.

  • Diet rendah kalori ini diberikan kepada orang yang kegemukan atau 
  • bagi penderita penyakit hipothyroid, orang yang diharuskan istirahat total dalam jangka waktu yang lama dna bagi mereka yang sudah lanjut usia.  
  • Macam diet yang diberikan antara lain 1200 Kkal (diet rendah kalori 1), 1500 Kkal (diet rendah kalori 2) dan 1700 Kkal (diet rendah kalori 3).
 Padang, media Mei 2011.

Dadiah, the amazing traditional food from west sumatera, indonesia

Dadiah yang ada di Sumatera Barat dibuat dari fermentasi alami susu kerbau dibuat berdasarkan industri skala rumah tangga, serta dijual secara umum di pekan-pekan, warung dan restoran sebagai salah satu makanan tradisional, yang sejak lama sudah menjadi makanan sehari hari bagi masyarakat di Sumatera Barat, terutama untuk kelompok orang dewasa karena dipercaya dapat meningkat stamina tubuh. Susu kerbau yang baru diperah kemudian disaring dan langsung dimasukkan ke dalam tabung bambu yang telah disiapkan sebelumnya tanpa diberi bumbu atau zat lain. Bagian permukaan tabung bambu ditutup dengan daun pisang dan dibiarkan selama 2-3 hari sampai membeku. Pembekuan ini disebabkan oleh karena penurunan pH sebagai akibat proses fermentasi, sehingga rasa dadih akan menjadi asam, karena terbentuknya asam laktat. Dadih berwarna putih dan tekstur hampir seperti tahu, bisa dipotong dan dimakan pakai sendok,  kenyataannya dilapangan, penutup tabung bambu yang seharusnya dilakukan dengan daun pisang telah diganti dengan penutup dari plastik yang kemudian diikat dengan karet.
Fermentasi susu kerbau, merupakan salah satu cara pengawetan dan penganeka ragaman pangan yang telah dilakukan sejak lama, memiliki keunggulan karena mengandung zat gizi yang lebih baik dibanding susu tanpa fermentasi.  Beberapa keuntungan dadih antara lain adalah, mudah diserap karena adanya mikroba pemecah protein yang menyebabkan berubahnya ikatan polipeptida protein menjadi asam amino yang dapat langsung diserap usus halus, dapat dikonsumsi oleh orang yang tidak tahan terhadap laktosa (lactose intolerance).   Aktifitas enzim menyebabkan laktosa susu di rombak menjadi asam laktat, sehingga dapat meningkatkan nilai gizi susu. Bakteri lactobacillus yang aktif dalam proses fermentasi dapat menghasilkan vitamin B12  dan terbentuknya asam laktat yang menyebabkan mikroba patogen mati.
  Daya cerna protein dadih yang tinggi 86,4 % - 97,8 % dan mengandung 16 asam amino ( 13 esensial dan 3 non esensial), menjadikan dadih sebagai makanan bergizi yang mudah diserap tubuh, di samping mengandung vitamin A 1,70 - 7,22 IU/g dan pH 0,90 - 1,23 serta terdapat 10 isolat Bakteri Asam Laktat yang tahan terhadap pH 2 selama 2 jam, juga tahan terhadap asam empedu, sehingga berpotensi sebagai bakteri probiotik. Dadih mengandung karbohidrat 11,0%, lemak 6,7%, protein 10%, vitamin C 0,1 mg%, kalsium 8,3 mg%, fosfor 7.7 mg%, asam laktat 1,5% dan sedikit besi. Berbeda dengan temuan ini, Suryono (2003) menemukan kadar air dalam dadih sebanyak  84.5%,  protein 5,93%, Lemak 5,42%, Karbohidrat 3,44% , pH 4,10 dan keasaman tertitrasi sabagai asam laktat mencapai 1,28%, sedangkan  Heriyeni (2007) menemukan kandungan protein dadih sebesar 8,56% yang terdiri asam amino lengkap yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, terdiri dari asam aspartat, glutamat, serine, histidine, glycine, threonin, arginin, tirosin, metionin, penilalanin, leusin dan lisin. Kualitas dadih, juga dipengaruhi oleh jenis bambu yang digunakan dan lamanya waktu penyimpanan, makin lama dadih disimpan maka kualitas dadih dalam bentuk rasa, aroma, warna dan tingkat kesukaan orang untuk mengkonsumsinya akan menurun. Percobaan mengenai daya tahan simpan dadih membuktikan bahwa dadih yang disimpan dalam suhu 4o C mempunyai daya tahan simpan 6-8 hari, sedangkan dalam suhu ruang antara 2-4 hari. Dadih kaya akan protein dan lemak, tingkat keasaman dan total koloni yang tinggi, seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel Perbedaan kandungan zat gizi dadih menurut kemasan.

Jenis Kemasan
Protein (%)
Lemak (%)
Keasaman (%)
Tabung Bambu
6,81
8,66
0,99
Tabung Plastik
6,34
7,96
1,06

Sumber: Dwi Sisriyenni dan Yayu Zurriyati.  Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 2004;7(2): 171-179.

Dadih yang dibuat menggunakan plastik, mempunyai daya simpan 9 hari dan masih layak konsumsi, sementara itu kandungan protein dan lemak dari dadih susu kerbau akan menurun seiring dengan lamanya waktu penyimpanan dan tingkat keasaman, sebaliknya total koloni bakteri akan meningkat sebagai akibat makin lamanya waktu terjadinya fermentasi.

Tabel. Uji Organoleptik Dadih Susu Kerbau dalam Tabung Bambu dan Tabung Plastik.

Kemasan
Pengamatan
Rasa
Aroma
Warna
Kesukaan
kekentalan
Tabung Bambu
2,6 a
1,2 a
1,8 a
1,3 a
2,0 a
Tabung Plastik
2,3 a
1,0 a
1,1 a
1,2 a
2,0 a
Sumber: Dwi Sisriyenni dan Yayu Zurriyati.  Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 2004;7(2): 171-179.

Dadih yang terbuat dari susu kerbau di India dikenal dengan nama dahi, di Aceh susu kerbau dibuat menjadi produk seperti mentega, di Sumatera Utara dadih biasanya dimakan bersama gula aren, di Sumatera Barat susu kerbau diasamkan untuk jadi dadih yang disajikan dalam bentuk makanan dan lauk pauk.  Bakteri asam laktat (BAL) merupakan kelompok bakteri gram positif, tidak menghasilkan spora, berbentuk bulat atau batang yang memproduksi asam laktat sebagai hasil utama metabolisme karbohidrat. BAL dikelompokkan ke dalam genus streptococcus, lactobacillus yang berpotensi sebagai probiotik.  Dindingnya terdiri dari 30-70% peptidoglycan, polisacharidas dan teichoacid. Saat ini BAL telah berhasil di isolasi serta diidentifikasi sebanyak 36 galur/strain. Di Amerika, Bakteri Asam laktat diakui mempunyai efek yang baik bagi kesehatan karena dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen, menurunkan kadar kolesterol in vitro maupun in vivo, antimutagenik dan anti karsinogenik serta dapat memperbaiki sistem kekebalan tubuh.